Gebyar Pasar Murah, menurut penjelasan Kepala Dinas Ketapang, Drs. Alfian Djibran, MM., MH, tidak diselenggarakan untuk menyaingi pasar, tetapi merupakan sebuah solusi untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dan rempah-rempah dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan harga pasar yang terdampak kenaikan inflasi.
“Pasar murah ini rencananya akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu sampai harga benar-benar telah stabil,” ujarnya.
Inflasi menurut Alfian, terjadi karena jumlah stok barang berkurang dan biaya distribusi meningkat akibat harga bahan bakar minyak naik, sehingganya Dinas Ketapang bekerja sama dengan berbagai pihak membantu menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, seperti rica, tomat, beras, telur dan minyak goreng.