Menparekraf Sandiaga Uno mengaku merasa senang sekali ada di Kabupaten Banggai, “Terima kasih bupati, wakil bupati dan wagub sulteng,” ungkapnya. Apalagi tadi, baru makan malam, makananya enak sekali lho. “Jadi bukan hanya destinasi wisata yang luar biasa. Tadi juga ada festival tumpe yang sangat menawan, dan saya mendapat kesempatan mencicipi kulinernya,” akunya.
Sebelumnya pada adat upacara tumpe di Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai berlangsung pada sore hari, Bupati Amirudin Tamoreka yang hadir bersama Menparekraf Sandiaga Uno, “Adat ini sudah cukup lama kurang lebih 400 tahun silam yang terus di pertahankan penduduk Batui,” sebut Bupati Banggai.
Dan saya pikir adat ini, yang perlu kita pertahankan, dalam menjaga kelestarian adat budaya kita. Apalagi disana ada burung Maleo (Endemik), dan hanya ada di Batui, Kabupaten Banggai, bahkan di dunia sekalipun. “Saya berterus terang sama pak Menteri baru tadi ini, saya ikut upacara tumpe,” ungkapnya dalam perbincangan santai di salah satu ruangan rujab bupati banggai, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai.
Kembali Menparekraf Sandiaga Uno berujar, upacara tumpe tadi sangat menarik, ada ritual menurut saya sangat menarik, “Dan tadi bersama pak Amin direktur kita, dan pak Restok staf ahli, saya melihat dengan pengemasan yang kekinian mengedepankan kelestarian baik budaya dan lingkungan, “Dan saya yakin festival ini bisa menarik dan menjadi iven internasional yang bisa mendatangkan wisata mancanegara,” pungkasnya.*
(zl)
