Sambungnya Command Center juga memudahkan untuk memantau kinerja perangkat daerah secara realtime. “Dinas Pendapatan Daerah, misalnya, kita bisa melihat realisasi Pajak Bumi dan Bangunan secara realtime dari tingkat kecamatan, desa, hingga kelurahan,” akunya.
Kembali Kepala DKISP Banggai Lesmana Kulap menyampaikan saat ini sudah ada 23 organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah melengkapi data yang akan di input ke dalam dashboard Command Center. “Ke depan, seluruh data kinerja OPD akan kita masukkan ke dalam dashboard dan ini akan update ke dalam aplikasi itu, realtime,” sebutnya.
Ia menjelaskan sejumlah fitur dan modul yang dimiliki Command Center. Salah satunya, Survellaince Dashboard. Modul tersebut akan menayangkan tampilan langsung dari cctv yang terpasang di berbagai lokasi. “Untuk tahun ini, kita akan memasang 275 cctv yang akan di pasang di sejumlah titik dari bandara sampai Desa Bunga,” ungkapnya.
Modul lainnya adalah Emergency Button System Platform. Modul ini akan membuka saluran komunikasi langsung antara masyarakat dan pemerintah sehingga diharapkan masyarakat dapat menyampaikan keluhan, saran, dan feedback, serta meminta bantuan melalui berbagai fitur yang disediakan.
Untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan program penanggulangan stunting, Command Center juga dilengkapi fitur Stunting Dashboard yang dapat memberikan pemantauan mengenai data stunting, termasuk penyebaran, pengobatan, dan tingkat kesembuhan.
Seluruh modul tadi, Lesmana Kulap akan terintegrasi ke dalam satu aplikasi. “Kami mengusulkan, namanya Banggai Digital Service,” jelasnya. Harapannya, saat masyarakat menggunakan aplikasi ini, masyarakat tahu bahwa seluruh pelayanan digital Kabupaten Banggai ada di aplikasi tersebut.
Untuk ruang Command Center sendiri akan dilengkapi dengan 7 server serta 12 layar (screen) berukuran 55 inch dibangun di Kantor Bupati Banggai.*
(zuma)