BANGGAI — Peserta tarian asal Desa Hion, Kecamatan Bunta kembali tampil pada babak final Pagelaran Seni Budaya Bunta Expo 2024.
Para remaja ini mempersembahkan tarian bernuansa ciri khas adat budaya babasal lewat gerakan tarian yang di tampilkan pada Sabtu (8/6) malam.
Cuaca yang mendukung pada malam itu menjadi fokus ratusan penonton menyaksikan penampilan peserta tarian termasuk putra putri asal Desa Hion pada malam final pagelaran seni budaya.
Mengenakan pakaian bernuansa adat babasalan, peserta asal Hion berhasil mengajak penonton larut dengan gerakan tarian di atas panggung seni budaya expo.
Tarian babasal ini merupakan perpaduan tari umapos, molabot tumbe, montolutusan, putri balantak dan tari putri banggai.
Kolaborasi ini menggambarkan mulai dari tarian umapos perang para pemberani suku Saluan, tari molabot tumbe menceritakan tentang burung maleo satwa endemik yang wajib dilestarikan di tanah banggai.
Lalu tari montolutusan mengusung tema kearifan lokal yang berbudaya dan harus di kembangkan sesuai adat istiadat, tari putri balantak diciptakan sebagai penghargaan untuk putri Ili Doda yang telah mengorbankan dirinya untuk masyarakat balantak, dan tarian putri banggai menceritakan tentang seorang putri yang berbudi pekerti luhur serta bijaksana.
Kelima tarian yang dipadu lewat performance mereka pada pentas seni budaya expo, membuat para penonton kagum, bahkan sorakan penonton mengklaim tampilan mereka adalah yang terbaik.
Namun semua itu kembali pada penilaian akhir dari dewan juri yang nantinya akan memutuskan para juara lomba seni budaya di ajang Bunta Expo 2024 yang akan ditutup pada 14 Juni 2024 pekan depan.*
(zuma)