Dirinya coba menghindar dari semprotan Lurah Kadir Sangketa, dengan menuding yang lain tidak pasang bendera sembari menunjuk nunjuk ke arah bagian jendela dari dalam ruangan kantor.
Sontak hal itu langsung di bantah Lurah Kadir Sangketa, “Mana bu, semua pasang bendera hanya kantor kalian yang tidak pasang bendera,” timpal Lurah.
Janji kalian mau pasang dan katanya mau sampaikan ke pimpinan dulu lalu mengatakan belum beli bendera. Diapun akhirnya mengakui kesalahan dan meminta maaf pada Lurah dan akan memasang bendera, setelah argumentasinya di mentahkan semua oleh Kadir Sangketa.
Kadir juga memberikan dalam waktu satu minggu akan memantau kepatuhan pihak koperasi memasang bendera pada setiap hari kerja. Manajer KSP Bina Arta juga mengaku berencana menemui Lurah pada hari itu, namun keduluan di sambangi Lurah Kadir Sangketa di kantor mereka.
Terpisah Kapolsek Bunta Iptu Tamrin dimintai tanggapanya mengatakan itu adalah kewenangan pihak kelurahan menegur dan membina masyarakatnya yang tidak patuh pada aturan yang saat itu di dampingi salah satu anggota TNI (Babinsa).
“Dan apabila terdapat masyarakatnya terafiliasi dengan organisasi terlarang maka pihak kepolisian akan melaksanakan lidik pada orang dan badan usaha tersebut,” singkat Kapolsek dalam pesan whatsaap.*
(zuma)
