Info Kecamatan

Mata Air ATFM2P Bantu Kebutuhan Pokok Petani Warga Dimpalon dan Dimpalon Baru

Zulkifly Mangantjo
1
×

Mata Air ATFM2P Bantu Kebutuhan Pokok Petani Warga Dimpalon dan Dimpalon Baru

Sebarkan artikel ini
Sumber Air
Mengatasi krisis air pada lahan pertanian dan perkebunan pemerintah kecamatan kintom lewat inovasi membuat mata air yang di beri nama dengan singkatan atfm2p. (foto : ist)

BANGGAI — Memenuhi kebutuhan petani Desa Dimpalon dan Dimpalon Baru saat kekurangan air, pemerintah Kecamatan Kintom menginisiasi pembuatan mata air yang disingkat Air Tanah Favorit Masyarakat Pertanian dan Perkebunan (ATFM2P).

Camat Kintom Amrizal Latif, pada awak media, Senin 26 Agustus 2024, mengatakan bahwa pembuatan mata air ini merupakan sebuah inovasi yang saat belum dilakukan oleh daerah lain di Provinsi Sulawesi Tengah.

Mengenai anggaran yang digunakan untuk pembuatan ATFM2P kata Amrizal, bersumber dari swadaya masyarakat termasuk bantuan angaran dari BPBD Provinsi Sulteng, serta bantuan PT PAU melalui dana CSR.

“Pembuatan ATFM2P sekitar tahun 2022 dan rampung pada tahun 2023,” ungkapnya.

Sebagai Camat Kintom, Amrizal juga mengatakan jika dirinya selalu membangun kordinasi dengan Bupati Banggai Ir.Amirudin selaku pimpinan daerah. Sehingga kata dia, sebagai perpanjangan pimpinan yang ada diwilayah terhadap realisasi pelaksanaan setiap program bisa langsung diketahui pimpinan.

Baca Juga :  Atasi Krisis Iklim, Warga Banggai Tanami Mangrove Dan Deklarasikan Peduli Iklim

“Ini bagian dari inovasi pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Ir.Amirudin dan Drs.Furqanuddin Masulili, jadi tidak ada salahnya kalau memang mata air buatan kami sebut ATFM2P,” tandasnya.

Ditambahkanya, adapun pembuatab ATFM2P kata dia, ini merupakan inovasi mata air buatan yang hanya dilakukan oleh pemerintah Kecamatan Kintom, dan sudah mendapatkan pengakuan oleh pemerintah Kabupaten Banggai, sebagai salah satu inovasi yang mendapat penghargaan terbaik dalam kategori Evaluasi Kinerja Kecamatan (EKK).

“Alhamdulillah, inovasi kami sudah dua kali mendapat kategori peringkat terbaik satu (1) di Kabupaten pada tahun 2023-2024,” ungkapnya.

Untuk ukuran atau luasan mata air buatan tersebut, ia memperkirakan volumenya mencapai 20×40 meter dengan kedalaman 4 meter. Dimana, yang merancang program tersebut adalah DR. Rizaldy Maadji, yang merupakan salah satu akademisi yang lahir di Kecamatan Kintom.

Baca Juga :  Kepala KUPP Kelas III Bunta Berganti Wajah

“Saat ini sudah dimanfaatkan oleh para petani untuk pemenuhan kebutuhan pertanian dan kebutuhan rumah tangga,” ujar Amrizal.

Demi meningkatkan akses ke sumber mata air buatan, Amrizal mengatakan jika saat ini pihak pemerintah desa dan kecamatan tengah mengupayakan perbaikan dan peningkatan sarana dan perpipaan termasuk mengupayakan peralihan status jalan dari desa ke kabupaten.

“Saat ini kami tengah berupaya agar jalannya bisa ditalangi melalui APBD Kabupaten dan tidak lagi menjadi beban desa,” tutupnya.*

(zuma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!