Olehnya menjadi pejabat itu harus komitmen. Ia mengaku setiap harinya Bupati Amirudin selalu berpikir dan melakukan lobi lobi ke pemerintah pusat untuk membangun daerah ini.
Dan faktanya dalam kurun waktu tiga tahun saja sudah jadi ukuran kemajuan daerah, dimana APBD kita meningkat dari pemerintahan sebelumnya Rp.1,9 triliun menjadi Rp. 3,1 triliun.
“Biar kita punya program yang banyak kalau APBD hanya seperti itu alias stagnan maka tidak akan terwujud apa yang kita inginkan,” jelasnya.
Ia mencontohkan untuk membangun daerah seperti pembangunan Pasar Simpong dengan lantai bertingkat yang sampai hari ini menyedot anggaran kurang lebih 50 miliar. Begitu juga dengan pembangunan dan peningkatan pasar yang ada di wilayah kabupaten banggai begitu dan juga jalan yang sudah mulus dan tidak bikin mules.
Masih soal pembangunan yang ada di wilayah kabupaten banggai seperti Lapangan 12 Februari yang juga di tingkatan untuk sarana olahraga yang baik untuk masyarakat serta pembangunan pasar di Kota Bunta yang tujuannya untuk peningkatan ekonomi masyarakat,
“Dengan anggaran yang begitu besar, insyah allah daerah ini akan maju dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dirinya pun optimis akan Banggai berkelanjutan melihat porsir APBD yang naik signifikan ini tentu menjadi tolak ukur kemajuan daerah dan kedepan APBD kita bakal bisa berada di angka 5 miliar bahkan lebih.
Sangat beralasan kata dia, selama berjalan 3 tahun kepemimpinan bersama Bupati Banggai Amirudin Tamoreka juga terus melakukan progres di sektor Migas. Melalui Participating Interest (P1) yang bisa di kelola Pemda melalui perusahaan BUMD (Banggai Energi) untuk mengelola pendapatan pembangunan hasil Migas di Kabupaten Banggai.
“Ini sudah mendapat restu dari pemerintah pusat (P1) artinya dengan pengelolaan Migas melalui BUMD bisa jadi APBD kita kedepan menjadi 5 milyar bahkan lebih dari itu,” paparnya.
Dan merupakan satu satunya daerah di Provinsi Sulawesi Tengah adalah Kabupaten Banggai yang berani memberikan anggaran 5 miliar per kecamatan sebagai pelimpahan kewenangan dalam mendekatkan pelayanan masyarakat dan pembangunan daerah kecamatan.
“Salah satu daerah yang berani di provinsi Sulteng hanya Kabupaten Banggai melakukan pelimpahan kewenangan dengan dukungan anggaran Rp 5 miliar nanti terjadi di jaman AT-FM dan belum ada di jaman pemerintahan sebelumnya,” tandasnya.
Artinya apa AT-FM ini betul mau membangun daerah ini dengan, yang seharusnya 5 tahun tapi karena aturan menjadi 3 tahun memimpin daerah ini terlihat pembangunan dan peningkatan APBD yang menjadi tolak ukur daerah ini maju.
Bahkan Pemda Banggai pun memberikan perhatian penuh pada tenaga kesehatan dan pendidikan lewat usulan pengangkatan P3K, “Dan telah di angkat P3K pada tahap 1 (satu) sebanyak kurang 2 ribu orang yang mengabdi di bidang kesehatan dan pendidikan,” terangnya.
Dan insyaallah tahap kedua lagi kita akan usulkan pengangkatan sebanyak kurang lebih 1.300 orang (P3K) dengan 200 orang CPNS untuk membantu peluang Meraka menjadi abdi negara agar telah memiliki gaji dan juga bisa membantu orang tua mereka.
“Karena ini uang dari rakyat untuk rakyat dan kembali ke rakyat,” tutupnya.*
(zuma)