BANGGAI — Sebagai mantan camat yang pernah bertugas di beberapa wilayah di Kabupaten Banggai, Arslan Lapalanti mengapresiasi pelimpahan kewenangan Bupati Banggai Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati Furqanuddin Masulili pada pemerintah kecamatan.
Sosok purnabakti Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kini terjun ke dunia politik dan memilih bergabung dengan Partai Golkar Banggai yang menjadi partai pengusung pada pasangan petahana Bupati Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati Furqanuddin Masulili (AT-FM) di Pilkada Banggai 2024.
Arslan Lapalanti yang juga mantan Caleg Partai Golkar asal dapil dua, mengaku bahwa pelimpahan kewenangan pada Camat Se Kabupaten Banggai merupakan niatan tulus AT-FM dalam memajukan daerah ini menjadi lebih baik lagi.
Di akui pria yang biasa di sapa (Pak Aca) pada perjalanan kampanye tatap muka di seperti di Desa Gonohop, Beringin Jaya dan Sumber Mulya Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai.
Bahwasanya pelimpahan kewenangan ini nanti ada di jaman Bupati Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili (AT-FM) dalam efektif 2 tahun memimpin daerah setelah 1 tahun pertama di landa virus corona.
Dan Kabupaten Banggai menjadi satu satunya daerah di wilayah Propinsi Sulawesi Tengah lewat program pelimpahan kewenangan dengan dukungan anggaran Rp. 5 miliar per kecamatan.
Inilah yang menjadi ketertarikan Arslan Lapalanti pada pasangan AT-FM dan menjadi salah satu juru kampanye (jurkam) paslon petahana Bupati Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili (AT-FM).
Arslan mengisahkan selama dirinya menjabat camat, anggaran di kecamatan itu hanya berkisar 300 sampai 500 juta. Tapi berbeda hari ini jaman pemerintahan Bupati Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili lewat pelimpahan kewenangan sudah bisa tercover segala urusan pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan dengan dukungan anggaran Rp. 5 miliar.
Tujuanya juga kata Arslan Lapalanti, agar semakin mendekatkan pelayanan pada masyarakat dengan pemerintah, “Jadi masyarakat tidak perlu repot repot lagi ke Luwuk misalnya mengajukan proposal bantuan, cukup hanya di kecamatan sudah bisa di lakukan,” ujarnya.
Kalau dulu saya ingat waktu masih camat anggaran kita sedikit tidak seperti saat ini melalui pelimpahan kewenangan dengan dukungan anggaran per kecamatan Rp 5 miliar tentu sebuah langkah keberlanjutan dari pasangan petahana yang berhasil memajukan daerah ini dengan efektif 2 tahun memimpin setelah tahun pertama negara dan daerah ini di landa virus corona.
Olehnya dengan waktu 3 tahun memimpin maka masih banyak lagi program keberlanjutan yang akan di lanjutkan oleh kedua pemimpin ini, “Tiga tahun saja sudah terbukti dan itu harus di lanjutkan,” pungkasnya.*
(zuma)
