BANGGAI — Calon petahana Bupati Banggai Amirudin Tamoreka tegas mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menggunakan uang APBD untuk perjalanan dinas ke luar negeri.
“Saya tidak pernah menggunakan uang APBD untuk perjalanan ke luar negeri, seperti yang di sampaikan mereka,” ucapnya pada kampanye tatap muka bersama warga Kelurahan Mendono, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, Selasa (15/10) siang.
Ini sama dengan pematian karakter seperti apa yang di sampaikan mereka kata petahana Bupati Amirudin Tamoreka. Seperti jalan jalan ke luar negeri itu kata petahana saya adalah utusan Republik Indonesia bukan utusan Kabupaten Banggai. “Jadi yang kemarin mereka bilang bupati menggunakan sekian miliar itu pembohongan publik dan pematian karakter seorang pemimpin,” jelasnya.
Kemudian ada lagi yang mengatakan kita ke Jakarta misalnya keluar daerah menggunakan 900 miliar “Itu juga sebuah pembohongan publik yang di katakan mereka,” ucapnya.
Saya ke Jakarta tidak pernah tidur di hotel saya tinggal di rumah, saya menggunakan mobil sendiri, “Kalau saya mau saya bisa tidur di hotel saya bisa bayar 5 sampai 6 juta tapi itu tidak kita gunakan untuk menyelamatkan uang APBD,” terangnya.
Jadi tolong disampaikan pada mereka yang kampanye tentang apa yang mereka sampaikan semuanya tentang pengeluaran bupati. “Jadi tidak usah asal ngomong saja kalau mau membandingkan bupati yang dia kampanyekan dengan pengeluaran saya mari kita duduk sama sama kita beda dan kita kaji sama sama,” tegasnya.
Agar di tau siapa yang banyak menggunakan anggaran APBD secara pribadi supaya di tau kata petahana Amirudin. “Tapi bukan itu yang kita harapkan, karena tidak ada gunanya membandingkan antara satu dan lainya,” terangnya.
Yang perlu kita buat adalah bagaimana membangun negeri ini dengan baik, “Tidak ada satu rupiah yang kita gunakan untuk diri pribadi, tapi begitu banyak pembangunan pembangunan yang kita laksanakan,” ucapnya.
Dan perlu di ketahui tidak mungkin dalam waktu seketika 1-2 tahun semua jalan jalan tuntas di kerjakan, “Itu tidak mungkin, karena secara prioritas itu yang kita laksanakan,” ujarnya.
Dan kita menetapkan anggaran pembangunan tidak di tetapkan oleh seorang bupati dan wakil bupati saja tapi di tetapkan bersama sama dengan anggota DPRD Banggai, “Mereka ada di dalam saat menyetujui anggaran itu,” bebernya.
Kalau mereka menggunakan orang lain untuk menyampaikan tidak menggunakan, “Trus mereka kemana kemarin,” pungkasnya.*
(zuma)
