BANGGAI — Wakil Bupati Banggai, H. Furqanuddin Masulili, menghadiri dan membuka resmi perayaan Hari Raya Ketupat bertempat di Pantai Hek Permai, Desa Tomeang, Kecamatan Nuhon, Senin (7/4).
Ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di Kecamatan Nuhon, Bunta, dan Simpang Raya serta dari berbagai wilayah lainnya datang berbondong bondong menghadiri perayaan ketupat.
Perayaan Hari Raya Ketupat di Desa Tomeang telah menjadi tradisi tahunan masyarakat yang dilaksanakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Tahun ini menandai kedua kalinya secara berturut-turut Wakil Bupati Banggai menghadiri acara tersebut.
Sebuah kehadiran yang dianggap sebagai bentuk perhatian dan kedekatan Pemerintah Kabupaten Banggai terhadap masyarakat. Dalam sambutannya, Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili menyampaikan bahwa Hari Raya Ketupat bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk lain dari silaturahmi atau halal bi halal yang mempererat tali persaudaraan antar warga.
“Hari Raya Ketupat merupakan tradisi yang telah membumi di seluruh nusantara. Tradisi ini tidak hanya memperkuat kebersamaan, tetapi juga menjadi simbol semangat untuk terus menjaga perdamaian, persahabatan, dan persaudaraan,” ujarnya.
Dengan semangat ini, mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Banggai yang lebih maju dan sejahtera. Hadir juga Ketua DPRD Kabupaten Banggai diwakili Ketua Komisi II, Irwanto Kulap, serta sejumlah anggota DPRD dari Fraksi Golkar, Forum BPD, tokoh agama dan masyarakat, para Pimpinan OPD, Camat Nuhon dan Camat Bunta, unsur Forkopimcam Nuhon, Kepala Puskesmas Nuhon, Forum Kepala Desa Kecamatan Nuhon, serta sejumlah Kepala Desa dan Lurah dari Kecamatan Bunta dan Simpang Raya.
Menurut sejumlah tokoh masyarakat, kehadiran Wakil Bupati dan perwakilan DPRD merupakan suatu kesyukuran dan kehormatan bagi masyarakat, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa pemerintah daerah ingin selalu dekat dengan rakyatnya.
Hari Raya Ketupat di Pantai Hek Permai Desa Tomeang dikenal meriah dengan berbagai kegiatan dan kuliner khas, serta beberapa kegiatan lainnya. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi simbol persatuan dan keharmonisan masyarakat di Kabupaten Banggai.
Pemerintah Kabupaten Banggai menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas dan kekuatan sosial masyarakat.
“Melestarikan tradisi lokal seperti Hari Raya Ketupat adalah bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal dan sejarah budaya kita. Ini juga menjadi momen penting dalam memperkuat identitas daerah dan mempererat hubungan antar warga,” tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang terbangun melalui Hari Raya Ketupat, masyarakat berharap tradisi ini dapat terus hidup dan menjadi bagian penting dari harmoni sosial di Kabupaten Banggai.*
(zuma)