“Menjadikan kembali lahan hutan ini, walaupun tidak sempurna alami seperti sebelumnya, namun setidaknya kita semua disini masih memiliki kepedulian,” akunya.
Sehinggah apa yang kita tanam berfungsi untuk menjaga keseimbangan alam. Kendatipun banyak persepsi berbeda dalam melihat tata kelola kegiatan pertambangan akan tetapi dari sisi positif kehadiran pertambangan telah memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
Disisi lain juga kehadiran kita sebagai aktor intelektual harus mampu menjawab tantangan demi tantangan dalam menjaga ekosistem. “Yang mana dalam prakteknya aktivitas pertambangan memiliki dampak, baik negatif atau positifnya ,tugas kitalah yang meminimalisir atas dampak negatif dari aktivitas ini,” jelasnya.
Dengan begitu dalam perjalanan dunia pertambangan stigma tambang tidaklah merusak lingkungan. Namun lebih pada tatanan merubah lingkungan dengan menerapkan konsep Good Mininng Practice (Planet, People dan Production).
“Paradigma ini yang mesti kita perkuat dalam praktek – raktek kegiatan pertambangan,” tutupnya.*
(zuma)