BANGGAI — Penanggulangan bencana didaerah perlu diperkuat dengan kolaborasi antar lembaga dan antar wilayah.
Hal tersebut disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Banggai Mujiono saat membuka kegiatan Pelatihan Manajemen Bencana Tingkat Dasar diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banggai, Jumat (15/8) di lokasi wisata Sandakan, Desa Biak, Kecamatan Luwuk Utara.
Dalam kesempatan itu Asisten II Mujiono menyampaikan apresiasi pemerintah daerah atas peran aktif Baznas dalam upaya penanggulangan bencana. Moment pembentukan Baznas Tanggap Bencana (BTB) melibatkan Baznas 4 kabupaten, “Baznas Kabupaten Banggai Laut, Banggai Kepulauan, Tojo Una-una, dan Baznas Kabupaten Banggai,” ucapnya.
Selain memiliki peran utama dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, Baznas juga punya peran strategis membantu masyarakat yang terdampak bencana kata dia.
Ia berharap, kolaborasi antara Baznas dan pemerintah daerah terus terjaga guna menyelesaikan persoalan-persoalan sosial dan kebencanaan di daerah.
Sementara itu Ketua Baznas Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Prof. Dr. Hj. Dahlia Syuaib mengatakan, Baznas Tanggap Bencana (BTB) merupakan satu bentuk kepedulian Baznas dalam menghadapi persoalan kebencanaan.
“Sebagai lembaga pemerintah non-struktural, Baznas dinilai lebih fleksibel dalam menyalurkan bantuan ke masyarakat,” ujarnya.
Sambungnya di saat lembaga lain terkendala dengan berbagai macam aturan dan keterbatasan anggaran, Baznas lebih luwes dalam menyalurkan bantuan
Ketua Baznas Kabupaten Bangggai Asri Abasa mengucapkan terima kasih pada Baznas Sulteng yang telah mempercayakan Baznas Banggai sebagai tuan rumah pelaksanaan pelatihan manajemen bencana tingkat dasar.
“Baznas tidak semata-mata menyalurkan bantuan, tapi terlibat langsung di lapangan sebagai upaya tanggap bencana,” ujar Asri Abasa. Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari (15-17 Agustus) tersebut diikuti sebanyak 33 peserta mewakili 4 kabupaten.*
(zuma)














