Pilkada 2024

Warga Kintom Tumpah Ruah di Lokasi Kampanye Lapangan Potoutusan, Paslon AT-FM Diarak Pakai Tandu Sejauh 200 Meter dari Jalan Trans Sulawesi

Zulkifly Mangantjo
6
×

Warga Kintom Tumpah Ruah di Lokasi Kampanye Lapangan Potoutusan, Paslon AT-FM Diarak Pakai Tandu Sejauh 200 Meter dari Jalan Trans Sulawesi

Sebarkan artikel ini
Kampanye
Warga masyarakat Kintom tumpah ruah di lapangan potoutusan hadiri kampanye paslon AT-FM. (foto : zulkifly/diktenews)

BANGGAI — Ratusan warga masyarakat Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai berkumpul di Lapangan Potoutusan Kintom menghadiri kampanye tatap muka petahana Bupati Amirudin Tamoreka dan Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili (AT-FM).

Antusias warga masyarakat Kecamatan Kintom terlihat berbondong bondong mendatangi Lapangan Potoutusan yang menjadi titik puncak kampanye tatap muka paslon AT-FM di wilayah Kecamatan Kintom.

Paslon petahana AT-FM yang tiba di lokasi kampanye sekira pukul 21.00 Wita usai menghadiri undangan pernikahan di Desa Bakung, Kecamatan Batui langsung di sambut ratusan masa pendukung dengan sambutan Adat Saluan.

Histeris warga tak terbendung ketika dua orang sosok pimpinan yang masih ingin di lanjutkan kembali memimpin daerah ini berada dalam arakan warga dengan cara di tandu dari jalan utama menuju lokasi kampanye Lapangan Potoutusan Kintom berjarak kurang lebih 200 meter.

Bahkan moment itu terlihat banyak warga yang menangis haru melihat kedua sosok yang selama ini kerap menjadi objek fitnahan  sengaja untuk menjatuhkan karya dan prestasi mereka selama 3 tahun memimpin daerah ini.

Petahana Bupati Amirudin Tamoreka dalam orasi politiknya mengatakan, lima hari lalu saya belum melaksanakan kampanye, “Dan hari ini saya mengawali kampanye dari Kecamatan Kintom,” ucapnya.

Baca Juga :  Laporan Tim Hukum Paslon Anti - Bali Soal 5 Miliar ke Bawaslu, Ilham Baadi Sebut Serampangan dan Tidak Paham Mekanisme Penganggaran di Daerah

Selama lima hari itu kata dia, saya mengikuti terus perkembangan dan dinamika politik Pilkada Banggai 2024, baik melalui whastaap atau menonton sosial media (tiktok).

Tidak hanya itu kami juga mendengarkan penyampaian teman-teman yang datang, “Saya hanya ingin menyampaikan saya melihat semua apa yang terjadi pada kampanye kampanye yang sudah dilaksanakan oleh teman teman lain,” ucapnya.

Miris hati ini melihat teman teman yang mencoba untuk mematikan karakter seorang pemimpin yang begitu banyak mengupload tentang kejelekan hanya untuk menjatuhkan AT-FM, “Seperti jalan jalan yang rusak baru dibilang kita belum membangun,” ujar Amirudin.

Kemudian ada lagi yang datang mau foto atau mendokumentasikan yang sudah dipanen melalui program satu juta satu pekarangan (SJSP) yang sudah dipanen, yang sisanya itu kemudian ditutup kemudian di upload baru di situ mereka bilang bahwa (SJSP) itu tidak berhasil. “Tetapi mereka tidak pernah melihat atau tidak pernah memfoto jalan yang sudah kita aspal serta bantuan – bantuan yang sudah kita berikan,” jelasnya.

Antaranya bagaimana tentang kesehatan dan pendidikan yang sudah kita berikan, berapa panjang jalan jalan yang sudah kita bua. Tetapi yang mereka berikan adalah apa apa yang belum kita laksanakan pada tiga tahun,  “Insyaallah itu semuanya akan dilaksanakan tapi keterbatasan kita dengan waktu yang kurang lebih cuma 3 tahun memimpin,” terangnya. 

Baca Juga :  AT-FM Blak blakan Bangun Banggai Dalam Waktu Singkat 3 Tahun, Banggai Berkelanjutan 5 Tahun Kedepan Daerah Ini

Dengan waktu yang singkat seperti itu tidak mungkin tidak pasti dapat dilakukan semuanya. Miris hati ini rasanya orang orang yang melakukan seperti itu apalagi teman teman yang lain para influenzer yang membuat seperti itu hanya karena mencari uang dengan cara menjelekkan orang lain.

“Tidak ada artinya sesuatu yang kita makan, kita kasih makan istri kita kita kasih makan anak kita, hanya dengan cara menjelekkan orang lain, memfitnah orang lain,” ucapnya. 

Tetapi untuk kita semua serta seluruh para pendukung AT-FM tetap sabar saja melihat apa yang dilakukan oleh mereka “Kami berdua ini anak kampung saya ini mulai dari ujung Rata sampai ujung Bunta begitu banyak keluarga saya,” pungkasnya.

Marilah kita berpoltik dengan santun dan baik tanpa harus menjelek jelekan antara satu dan lainya. “Ini pesta demokrasi marilah kita laksanakan dengan senang hati bukan saling fitnah dan saling hujat,” pungkasnya.*

(zuma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!