BANGGAI — Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banggai langsung action meninjau amblasnya beberapa titik Jalan Desa Masungkang, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai.
Gerak cepat Dinas PUPR Banggai menyikapi informasi menyusul amblasnya jalan yang menghubungkan ke desa tetangga (Sukamaju) sebagai pelintasan aktifitas masyarakat dan ekonomi warga.
Kepala Seksi (Kasi) Bagian Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Banggai Djunaidi Batjo membenarkan hal itu tersebut konformasi via telepon pada Rabu (25/6), ia mengatakan alat berat dan 4 unit dump truck sudah berada dilokasi.
“Satu unit exavator dan 4 unit dump truck, 2 unit dari PUPR sudah mengarah ke lokasi dan 2 unit lagi dari desa setempat yang sudah stand by,” ujarnya.
Lanjut Kasi Bagian Jalan dan Jembatan Djunaidi Batjo menjelaskan karena itu adalah tanggap darurat jadi sifatnya sementara, “Karena kalau mau buat permanen berarti kontrak istilahnya,” ucapnya.
Sambungnya tujuan dari tanggap darurat atau swakelola agar akses jalan jangan sampai putus agar aktifitas masyarakat tidak terganggu kata dia. “Mungkin besok atau lusa jalan yang ada sudah bisa dilewati,” terangnya.
Mempertegas kembali pekerjaan apa yang kerjakan dilokasi amblasnya jalan tersebut. “Karena sifatnya swakelola (tanggap darurat) jadi tidak bisa lebih dari kapasitas kita, artinya hanya sementara tidak bisa permanen,” ucapnya.
Nah disitu juga ada peningkatan pemeliharaan ruas Jalan Sukamaju – Masungkang tahun ini dengan nilai anggaran sekitar Rp 2 miliar. “Mungkin sebagian karena sifatnya tanggap darurat. Untuk mengembalikan kondisi awal mungkin mereka akan melakukan permanen dengan peningkatan ruas jalan tadi,” jelasnya.
Ia menambahkan Kadis PUPR juga sudah mengarahkan saat pertemuan dengan beberapa tokoh masyarakat di kantor Dinas PUPR Banggai. “Karena sifatnya tanggap darurat yang kami lakukan adalah penimbunan sementara memastikan jalan dapat dilewati dulu oleh masyarakat dan transportasi hasil perkebunan dan pertanian warga setempat,” tambahnya.
Kedepan pada bulan Juli atau Agustus baru ditingkatkan menjadi permanen. Kemungkinan dengan pembuatan boronjong talud atau pengaspalan, hal itu berdasarkan perencanaan yang nantinya dilakukan oleh tim bidang yang lain,” tandasnya.
Kalau kita turun kemarin dasarnya adalah tanggap darurat karena putusnya jalan sepanjang kurang lebih 30-40 meter terjadi dibeberapa titik. Ia menyebutkan salah satu pemicu amblasnya jalan disebabkan struktur tanah labil dan amblas ditambah lagi curah hujan.*
(zuma)
