BANGGAI — Hari ulang tahun (HUT) ke-65 kabupaten banggai yang diperingati setiap 8 Juli menjadi momentum penting mengenang kembali sejarah perjalanan terbentuknya kabupaten banggai.
Memperingati peringatan itu, Bupati Banggai Amirudin mengajak seluruh masyarakat untuk menengok kembali perjuangan para pendahulu yang berperan atas terbentuknya kabupaten banggai.
Segala capaian pembangunan daerah yang diraih saat ini merupakan akumulasi dari perjuangan masa lalu kata Bupati pada upacara peringatan HUT ke-65 kabupaten banggai, di Lapangan Mirqan, Kompleks Perkantoran Bukit Halimun, Luwuk Selatan, Selasa (8/7).
“Menghargai para pendahulu kita merupakan sebuah manifestasi atas rasa syukur atas apa yang telah kita raih saat ini,” ujarnya Bupati dalam sambutan. Bupati menyampaikan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya pada para pejuang pendiri dan para pemimpin daerah sebelumnya.
“Tanpa jasa mereka dan ridoh Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa, niscaya kita semua tidak dapat berdiri tegak di Lapangan Mirqan pada pagi hari ini,” ujarnya.
Sebelum pelaksanaan upacara, dibacakan sejarah singkat terbentuknya kabupaten banggai dan perkembangannya hingga saat ini.
Sebelum berstatus kabupaten, merupakan sebuah wilayah kerajaan di bawah kesultanan Ternate pada akhir abad ke-16 atau semasa dengan Kerajaan Majapahit. Nama Benggawi tercatat dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca adalah sebutan Banggai di masa itu.
Di akhir masa kepemimpinan Raja Banggai ke-19, Haji Syukuran Aminuddin Amir (1941-1959), kerajaan Banggai menyatakan janji setia menjadi bagian dari pemerintah Negara Republik Indonesia dengan terbentuknya swapraja banggai di Luwuk.
Semangat HUT ke 65, Bupati Amirudin mengajak seluruh masyarakat bekerja sama membangun daerah dengan semangat gotong royong dan potoutusan (persaudaraan). “Dari semangat HUT ke-65 Banggai mengangkat tema, Sekali lagi Bergerak Bersama dalam Keberlanjutan,” ucapnya.
Periode kedua pasangan Bupati Amirudin dan Wakil Bupati Furqanuddin Masulili menetapkan visi pembangunan daerah Bergerak Bersama Berkelanjutan Menuju Gerbang Timur Sulawesi Tengah.
“Mari kita jaga amanah sejarah ini. Mari kita jaga warisan pendahulu kita, baik yang tertulis maupun yang tak terlihat. Mari kita jaga satu sama lain, karena sejatinya kekuatan banggai bukan pada kekuasaan, tapi pada kebersamaan,” sebutnya.
Pada mometum itu Kementrian Hukum (Kemenkum) RI memberikan kado spesial berupa sertifikat Indikasi Geografis (IG) untuk dua komoditas khas banggai yaitu Salak Pondo Simpang Raya dan Kelapa Babasal Taima.
Untuk komoditas kelapa, banggai menjadi yang pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat Indonesia Geografis (IG). “Ini merupakan kado istimewa dan saya mengucapkan terima kasih atas penghargaan jajaran Kementerian Hukum RI dan semua pihak yang telah bekerja keras atas capaian ini,” sebutnya.
Sertifikat (IG) tersebut diserahkan Kepala Kantor Wilayah Sulteng Kementerian Hukum RI Rakhmat Renaldi pada Bupati Banggai. Indikasi Geografis merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada pemegang hak. Dengan sertifikat IG, negara mengakui dan memberikan perlindungan terhadap potensi unggulan di kabupaten banggai. Tidak sertifikat (IG) Kemenkum RI juga menyerahkan Sertifikat Kekayaan Intelektual Komunal Burung Maleo.
Pada kesempatan itu, pemerintah daerah juga menyerahkan sejumlah penghargaan dan SK (Surat Keputusan) pada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerntah Perjanjian Kontrak (PPPK) di lingkup Pemerintah Kabupaten Banggai.
Hadir pada upacara peringatan HUT ke-65, Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili, Penjabat Sekretaris Daerah Ramli Tongko, anggota DPR dan DPD RI dapil Sulawesi Tengah, sejumlah kepala daerah di Sulteng, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Palu, Kepala Kantor Wilayah Sulteng Kementerian Hukum RI, kepala-kepala perangkat daerah, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta para aparatur sipil negara (ASN) dan PPPK.*
(zuma)