Anehnya Kades justru memberikan jawaban pada Kadis PMD Amin Jumail yang mengaku masih berada di Palu dalam tugas dinasnya sat dikonfirmasi melalui sambungan telepon whatsapp.
Dalam pesan singkatnya (whatsaap). Kadis Amin Jumail mengaku telah mengkonfirmasi Kades Hion. “Di peternakan mnyedikan 2 pilihan 2 bulan dan 4 bulan yg dua bulan seharga 70an sedang yg 4 bilan swharga 95-100 ribuan pak tidak ckup anggaran kita makanya kita ambil yg 2 bulan dgn pertimbangan ini ayam untuk d budidayakan bukan untul di sembelih langsung pak, itupun dsri pihak pengada memberikan garansi 3 hari dari sejak d terima jika trnak mati atau sakit akan di ganti dgn yg baru,” itu jawaban kades setelah saya konfirmasi ujar Kadis Amin Jumail meneruskan pesan.
Terkait berapa jumlah ternak ayam diadakan dan anggaranya berapa serta penangkaran mana ayam dipasok, “Kalau ditanya berapa banyak ditanyakan di desa karena itu sdh tehnis desa masing2,” tulisnya.
Ia juga mengatakan mau menyurati lagi desa untuk melayani para LSM atau media untuk minta konfirmasi dilayani. “Mau disurati lagi semua lds (desa-red) supaya kalau ada LSM atau Media untuk minta konfirmasi dilayani,” ujarnya.
Ia menambahkan kalau mau lihat ke desanya, karena pasti ada dipasang dibaliho tentang APBDes dan digunakan untuk apa.
Sebelumnya Arfan salah satu penerima bantuan mengeluhkan ukuran ayam dinilai tidak sesuai, karena kecil, dan juga tidak mengetahui jenis ayam apa.
“Bingung saya jenis ayam apa ini baru ukuranya kecil,” keluhnya.
Arfan yang merupakan (eks) relawan ATFM pada pilkada 2020 silam juga menumpahkan keluhanya dalam sebuah grup whatsaap.
“Ancor ini pengadaan ayam RAB 80.000 (Rp.80.000-red) yang datang ayam baru pica dari telurnya,” pungkasnya.*
(zl)