Ke esokan harinya, pada Jumat pagi (26/8) si penelpon kembali menghubunginya, namun tidak di gubris. Suaminya menambahkan melalui aplikasi kontak dalam handphone tertangkap nama penelpon.
Sementara itu Humas Puskesmas Bunta secara terpisah mengimbau, untuk tidak terpedaya dengan hal semacam itu. “Penipuan itu, apalagi mencatut nama pejabat mengimingi, di angkat jadi PNS, lekos (bohong-red) jangan percaya,” terangnya.
Walau belum ada kerugian tapi ini sudah sangat meresahkan. Bagaimana kalau ada orang yang tiba tiba mungkin saja percaya apalagi di imingi jadi PNS. “Jadi kalau ada seperti itu, abaikan saja atau laporkan pada berwajib,” ucapnya.