Terpisah, sejumlah warga dusun 1 dan 3 mengungkapkan hal sama. Kali ini mereka lebih cenderung memilih calon yang baru. Alasan mereka pun beragam namun sederhana, agar ada perubahan dan pembangunan di desa ini.
Terlepas dari prediksi dan filosofi nomor urut, semua kembali pada hari H (voting day) apakah prediksi dan filosofi tadi endingnya bisa relevan dengan hasil akhir, tentunya semua masih goib dan perlu perjuangan menuju kursi nomor satu di desa ini.*
(zl/sf)