Untuk mempercepat pembangunan pasar, mengingat cuaca akhir akhir ini kurang baik alias sering hujan, dirinya sudah menyampaikan pada penyedia jasa dan berharap para pedagang bisa mempercepat relokasi.
“Saya liat mereka (pedagang) sudah mulai relokasi ke tempat milik warga yang di pinjamkan,” terangnya.
Ia mengaku proyek ini juga turut mendapat pengawasan baik dari pihak kejaksaan maupun BPK. Dirinya mengaku sudah beberapa kali turun lapangan melihat progres relokasi meskipun sempat mengagendakan bertemu awak media ini untuk agenda silaturahmi namun belum terlaksana.
Pembangunan pasar ini adalah upaya Pemda Banggai untuk terus meningkatkan sarana prasarana infrastruktur mendorong sumber perekonomian masyarakat di wilayah Kabupaten Banggai melalui peningkatan pusat sentralisasi ekonomi masyarakat bersumber dari APBN, dan salah satunya pembangunan baru lokal pasar Sentral Bunta.
Konsistensi serta perhatian Pemda Banggai di bawah kepemimpinan Bupati Amirudin Tamoreka dan wakilnya Furqanuddin Masulili berhasil melakukan lobi lobi pada Pemerintah Pusat melalui Kementrian Perdagangan.
Pantauan di lokasi, Rabu (20/9) para pedagang beberapa hari terakhir ini sudah mulai membongkar serta mengosongkan tempat mereka berjual dan pindah sementara di lahan yang di siapkan.
Informasinya sebanyak kurang lebih 30 pedagang akan menempati bangunan semi permanen di bangunan sementara yang di bangun penyedia jasa. Namun tidak semua pedagang di relokasi hanya mereka yang lokalnya akan di bangun baru serta lapak pedagang sembako, rempah rempah dan makanan di sekitar bangunan yang akan di bangun baru, pindah menempati lokasi sementara yang sudah disiapkan sambil menunggu pembangunan lokal selesai di bangun.*
(zl)
Ikuti kami di Google News