BANGGAI — Bantuan seragam sekolah yang di salurkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendik) Kabupaten Banggai terus menjadi gorengan politik terlebih pasca Pemungutan Suara Ulang (PSU) Kecamatan Toili dan Simpang Raya yang belum lama ini dilaksanakan Sabtu 5 April 2025.
Bantuan seragam sekolah yang merupakan program Pemda Banggai melalui Dispendik Banggai tersebut berupa pakaian seragam SD merah putih, seragam pramuka, tas dan sepatu yang di salurkan pada anak murid yang membutuhkan.
Penyaluran bantuan seragam sekolah tersebut tidak hanya berfokus di wilayah PSU Kecamatan Toili dan Simpang Raya akan tetapi menyasar pula di kecamatan lainya di wilayah Kabupaten Banggai.
Namun anehnya program tersebut terus menjadi intaian politisasi bahkan lebih masif lagi pasca PSU yang terus menjadi gorengan politik lewat pemberitaan sejumlah media terkesan menggiring opini publik mengaitkan bantuan tersebut dengan kepentingan paslon kandidat petahana.
Sebaliknya gorengan politik itu berbanding terbalik dengan apa yang menjadi pernyataan orang tua murid terkait bantuan yang di salurkan Dispendik Banggai yang langsung menyentuh penerima manfaat.
Salah satu orang tua murid Siswanto (44) warga Desa Sumber Mulya, Kecamatan Simpang Raya, Kabupaten Banggai di temui media ini pada Kamis (24/4) malam mengaku merasa bersyukur dengan bantuan seragam sekolah tersebut.
“Justru kami orang tua murid sangat bersyukur dengan bantuan ini setidaknya mengurangi beban kami,” ujarnya