BeritaPeristiwa

Laka Tunggal, Mobil Mitsubishi Strada Renggut Nyawa Sopir dan Penumpang

Zulkifly Mangantjo
955
×

Laka Tunggal, Mobil Mitsubishi Strada Renggut Nyawa Sopir dan Penumpang

Sebarkan artikel ini

DIKTENEWS, Bunta — Naas menimpa mobil Mitsubishi Strada warna merah DD 8923 IJ yang terperosok ke dalam sungai sedalam kurang lebih 5 meter di jalan koridor (eks perusahaan nikel) di Desa Hion, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Peristiwa ini mengakibatkan sopir dan satu penumpang tewas dilokasi kejadian, yang terjadi pada Minggu malam 20 Oktober 2019 sekira pukul 22.30 Wita.

Kapolsek Bunta Iptu Jimiyarto Anasim, SH menuturkan Mitsubishi Strada dikemudikan Usman Uloli (51) warga Kecamatan Luwuk Utara itu, hendak menuju lokasi perkemahan pramuka di Desa Hion, Kecamatan Bunta.

Selain sopir, dalam mobil strada terdapat dua penumpang yakni Susanti Luneto (41) dan Susilawati Lahay (44), keduanya merupakan warga Desa Tomeang Kecamatan Nuhon.

Mitsubishi strada yang jatuh ke sungai sedalam kurang lebih 5 meter berhasil di evakuasi
[foto : Polsek Bunta]

“Mobil dari Desa Koninis menunju Desa Hion lokasi perkemahan pramuka atau dari arah timur ke barat. Saat melewati jalan tambang nikel mobil tersebut, terperosok ke sungai sedalam kurang lebih 5 meter dengan kondisi mobil terbalik ban berada di atas,” kata Jimi.

Lanjut Jimi, dua korban meninggal yakni sopir Usman Uloli mengalami benturan bagian kepala dan penumpang Susanti Luneto mengalami memar bagian pipi, nyawa keduanya tidak tertolong lagi. Sementara Susilawaty Lahay tidak mengalami luka apa – apa.

Baca Juga :  Potret Kebijakan Dandim 1308/LB Dalam Penanganan COVID 19 Di Wilayah Teritorial

“Dua orang meninggal dunia, dan satunya lagi selamat tidak mengalami luka apa – apa,” jelasnya.

Ia menambahkan jalan di lalui mobil tersebut, bukan jalan umum melainkan jalan eks perusahaan tambang nikel yang menghubungkan Desa Koninis dengan Desa Hion. “Jadi bukan jalan umum, melainkan jalan eks perusahaan tambang nikel,” tandasnya.

“Selain gelap dan tidak terurus lagi, beberapa bagian badan jalan ambruk terkikis air sungai,” tambahnya.

Evakuasi Mobil Berlangsung Tiga Jam

Menggunakan alat berat excavator mobil Mitsubishi Strada bernopol DD 8923 IJ yang jatuh ke sungai pada Minggu malam 20 Oktober 2019 sekira pukul 22.30 Wita di jalan eks perusahaan tambang nikel berhasil diangkat dari sungai sedalam kurang lebih 5 meter.

Evakuasi bangkai mobil berlangsung kurang lebih tiga jam, dipimpin Kapolsek Bunta Iptu Jimiyarto Anasim, SH dan anggotanya. Adapun dugaan sementara laka tunggal, kata dia, karena sopir tidak hapal medan dengan kondisi gelap tanpa penerangan, saat mereka melalui jalan tersebut.

Akibatnya mobil terjungkal ke dalam sungai dengan posisi ke empat ban berada di atas. Jalan ini kata dia, sebelumnya adalah akses pelintasan kendaraan operasional pertambangan nikel dulu. Pasca tidak beroperasi lagi, jalan eks tambang nikel, tidak terurus dan beberapa bagian ambruk terkikis air, salah satunya di titik jatuhnya mobil strada yang merenggut dua nyawa korban.

Baca Juga :  TMMD Bangun Desa Serta Tingkatkan Kualitas Masyarakat

Keterangan korban selamat Susilawaty Lahay (44), mereka dari arah Desa Koninis menuju lokasi perkemahan di Desa Hion. Karena kondisi jalan begitu gelap, mobil yang di tumpanginya jatuh ke sungai saat melintasi kawasan pinggiran sungai yang curam.

Dirinya tersadar kalau sudah berada dalam sungai, beruntung airnya dangkal, ia berhasil selamat. Sementara dua rekanya meninggal dunia. “Peristiwa itu terjadi begitu cepat, maaf saya belum bisa cerita panjang karena masih shock dan trauma,” ujarnya.

Berdasarkan data Kepolisian Sektor Bunta korban meninggal yakni Usman Uloli (51) warga Kecamatan Luwuk Utara dan Susanti Luneto (41) IRT warga Desa Tomeang, Kecamatan Nuhon.

Proses evakuasi turut menjadi tontonan warga sekitar, setelah berhasil mengeluarkan mobil dari dalam sungai dengan kondisi ringsek, mobil kemudian di amankan di Mapolsek Bunta. Atas kejadian ini Jimi menghimbau bagi pengendara kendaraan terlebih warga yang hendak menuju lokasi perkemahan untuk tidak melalui jalan eks perusahaan tambang nikel. “Itu bukan jalan umum, melainkan jalan eks perusahaan tambang nikel yang tidak terurus dan sangat rawan,” tutupnya.*

(zoel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!