BUNTA.DIKTENEWS.COM — Hujan yang kerap mengguyur wilayah Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai menyebabkan debit air sungai meningkat hingga mengakibatkan tanggul sungai (muara) ambruk.
Ambruknya tanggul itu, akibat erosi alur yang terjadi pada Kamis pagi (23/9). Air sungai juga turut menggerus sebagian badan jalan pelintasan warga dalam beraktifitas sehari hari.
Kondisi ini tentunya sewaktu waktu dapat mengancam keselamatan warga, apabila tidak dilakukan antisipasi sedini mungkin. Pasalnya gerusan air beresiko putusnya jalan dan meluapnya air sungai ke pemukiman padat penduduk itu.
Lurah Bunta I Marwan Saosang kepada media ini membenarkan ambruknya tanggul yang berada di Lingkungan VI, Kelurahan Bunta I.
“Ambruknya tanggul itu terjadi pagi hari sepanjang 10 meter dan sorenya (jelang magrib) bertambah 17 meter,” kata Marwan.
Lanjut Marwan dirinya yang berada dilokasi terus mengimbau dan memenangkan warga agar tidak panik dengan peristiwa ini.
Namun begitu kata Marwan kondisi tak dapat diprediksi apabila hujan kembali turun. “Kami berdoa semoga tidak turun hujan lagi yang menyebabkan banjir,” harapnya.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai. “Menurut Sekretaris BPBD akan meninjau lokasi, pada Sabtu (25/9) setelah agenda kerja dari Kecamatan Nuhon,” terangnya.
Selain itu dirinya sudah berkoordinasi dengan unsur Muspika terkait peristiwa ini dan akan bergotong royong bersama masyarakat membuat tanggul sementara. “Rencananya hari ini Jumat (24/9) kami bergotong royong membuat tanggul dari karung berisikan pasir,” tambahnya.
Ini kami lakukan swadaya dan mendapat sumbangan karung dari warga setempat. Sampai dengan saat ini dirinya terus bersiaga dan memonitor situasi dilokasi ambruknya tanggul tersebut.*
(zl)