Info Kecamatan

Warga Tuntung Akui Program Pemberdayaan PT KFM Topang Pertumbuhan Ekonomi Desa

Zulkifly Mangantjo
858
×

Warga Tuntung Akui Program Pemberdayaan PT KFM Topang Pertumbuhan Ekonomi Desa

Sebarkan artikel ini
Warga
Seorang warga yang hadir dalam pertemuan mengakui perusahaan banyak memberikan dampak positif secara ekonomi melalui program pemberdayaan. (foto : zoel/diktenews)

BANGGAI — Kehadiran perusahaan PT Koninis Fajar Mineral (PT KFM) telah banyak memberikan dampak positif secara ekonomi bagi sebagian besar masyarakat Desa Tuntung, Kecamatan Bunta.

Hal tersebut di sampaikan salah satu warga dalam pertemuan bersama di Aula Kantor Camat Bunta, Sabtu (04/02/2023).

Warga mengaku pertumbuhan ekonomi di desa itu tertopang lewat program pemberdayaan masyarakat, yang saat ini sedang di jalankan, “Dan itu fakta,” ujarnya.

Desa Tuntung ada dua kelompok pemberdayaan kata dia, yakni kelompok kuliner dan menjahit. “Barusan tadi sebelum kami ke sini (Kantor Camat) pihak PT KFM melalui Comunity Development (Comdev) menggelar pelatihan peningkatan kapasitas kelompok,” terangnya.

Seandainya dalam pertemuan ini, di hadirkan pihak perusahaan ujar dia, agar supaya pihak lain tidak berbicara hanya sepihak.

Baca Juga :  Lomba Gerak Jalan Dan Carnaval Ramaikan HUT RI di Bunta

Pertemuan yang di hadiri unsur Forkopimcam, Kades Tuntung Maryono Yusuf, Staf Khusus Bupati Banggai bidang Politik dan Hukum Dr Abdul Ukas, SH, MH mendampingi Kadis PMD Amin Jumail, agendanya pertemuan lanjutan mendengarkan langsung keterangan warga yang tidak menginginkan lagi kepimpinan Kades Tuntung Maryono Yusuf.

Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Banggai Amin Jumail, mengatakan sebelumnya masalah ini sudah di sampaikan pada Bupati Banggai oleh sebagian besar masyarakat, yakni beberapa point terkait penolakan Kades Maryono Yusuf menyangkut dana CSR (Corporate Sosial Responsibility).

Kemudian Kades tidak melibatkan masyarakat dan perangkat desa dalam pengambilan keputusan rapat serta membuat ketersinggungan terhadap Lembaga Adat Desa. Di sampaikan juga oleh warga dalam pertemuan itu soal keganjilan ijazah di gunakan saat mencalon kades yang hanya menggunakan surat keterangan (suket).

Baca Juga :  Sinergitas TNI Polri Amankan Perayaan HUT Kecamatan Toili dan Festival UMKM

Namun keganjilan itu terbantahkan setelah sebelumnya di konfrontir pada pihak pihak terkait baik pada tahapan pilkades dan pasca pilkades.

Terkait point di sampaikan Kadis PMD, itulah yang kemudian memicu reaksi keras bahkan kecaman warga menolak Kades Maryono Yusuf yang baru sebulan ini melaksanakan tugas, sebagai kades terpilih, “Kami terlalu sakit dan kecewa, dan tidak mau lagi dia (kades) memimpin desa ini,” tegas warga dalam pertemuan itu.*

(zl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!