Setelah mendengar apa yang di sampaikan Kapus I Nyoman Widana dan keluhan staf. Bupati kembali menanyakan siapa yang pro dengan Kapus angkat tangan. Namun tidak terlihat satupun menunjuk tangan yang menjadi akhir dari pertemuan itu.
Kepada sejumlah awak media, Bupati Banggai Amirudin Tamoreka membenarkan ada laporan dari puskesmas tentang konflik, “Tetapi kami selaku pimpinan daerah tidak boleh hanya mendengar satu pihak, makanya kami konfrontasi dengan pimpinan dan anggotanya di sini (puskesmas),” ucap Bupati.
Dan kami sudah bisa mengambil apa yang harus kita lakukan ujar dia, “Insya allah nanti kita akan turunkan tim untuk memeriksa pelaksanaan kegiatan di Puskesmas Bunta,” sebutnya.
Terkait pemeriksaan itu, Bupati berujar meliputi pemeriksaan tentang pelayanan masyarakat, tentang keuangan dan tentang penggunaan dana dana BOK, “Semuanya akan kita lakukan pemeriksaan, hasilnya nanti kita akan sampaikan,” jelasnya.
Harapan Bupati Amirudin Tamoreka kedepan Puskesmas Bunta menjadi Puskesmas rawat inap mumpuni di daerah Bunta, “Karena kita ketahui bersama bahwa di sini cukup ramai, padat penduduknya dekat dengan daerah tetangga. Kita berharap Kabupaten Banggai harus melayani semua, maka harus kita tingkatkan bangunan serta pelayanan, agar pasien tidak ke lari daerah sebelah,” harapnya.
Untuk Kapus Bunta, tegas Bupati mengatakan kalau (beliau) masih mau memimpin di sini, untuk lebih bijaksana dan menjadi pemimpin yang baik. Dan untuk para petugas Puskesmas Bunta tetap kompak dalam melaksanakan tugas sesuai disiplin ilmu masing masing dan tidak ada yang berdiri sendiri – sendiri.
Tanggapan Kapus
Senada pernyataan Bupati Banggai Amirudin Tamoreka, bahwa tidak ada pengkotak kotakan di lingkungan Puskesmas Bunta. Kapus I Nyoman Widana mengaku sebagai pimpinan tentu berupaya agar kita semua tetap kompak dan solid dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat. Mendukung program Bupati Banggai sebagai bagian mensolidkan kita semua, dimana seminggu sekali kami melaksanakan kegiatan keagamaan dan sudah jalan seperti Puskesmas Mengaji untuk Umat Islam dan Ibadah Gereja bagi Umat Kristiani.
Kembali soal keluhan sejumlah staf yang memicu polemik dalam internal, I Nyoman Widana kembali menjelaskan bahwa memang sebagian dana BOK 2023 memang di pinjam untuk menalangi biaya rujukan pasien.*
(zl/)
Ikuti kami di Google News