BANGGAI — Guna meningkatkan pelayanan pada mahasiswa, AMIK Luwuk Banggai mengembangkan aplikasi SIAMIKnya dengan menerapkan absensi menggunakan teknologi QRcode.
Hal ini dilakukan untuk menggantikan absensi manual yang memiliki kelemahan, antaranya terlambatnya pelaporan kehadiran dosen dan mahasiswa di kelas.
Dengan adanya penerapan absensi QR ini, tidak hanya masalah terlambatnya pelaporan absensi, tapi memberikan kepastian kepada dosen, mahasiswa dan lebih khusus kepada orang tua dan pengelolah dalam memonitoring kehadiran lebih cepat.
“jadi saat ini, mahasiswa melakukan absensi cukup melakukan scan QR disetiap pertemuan mata kuliah,” ujar Yanto Naim kepada Dikte News, Kamis (21/9). Dengan begitu kata dia, mahasiswa dan orang tua dapat memantau progress kehadiran melalui kartu kontrol online yang dimiliki masing-masing mahasiswa.
“Tidak hanya itu saja, saat proses absensi terkirim notifikasi via whatsApp dan telegram pada mahasiswa dan orang tua bahwa mahasiswa hadir dikelas,” sebut Yanto pengembang SIAMIK.
Senada Direktur AMIK Luwuk Banggai Heriyanto Sahidu, S.Sos., S.Kom., M.M mengatakan bahwa dengan adanya penerapan absensi QR, dapat membantu para dosen lebih cepat membuat laporan kinerja mengajar, antaranya laporan absensi dosen dan materi yang diajarkan. “Selain itu kinerja para dosen lebih dikontrol setiap saat melalui media digital yang ada seperti whatsapp dan telegram,” pungkasnya.*
(zl/rls)
Ikuti kami di Google News