Di sektor perikanan, menurutnya, program satu juta satu pekarangan telah jalan sejak tahun 2021 hingga saat ini tahun 2023. Ia menuturkan tahun 2021 sebanyak 173 penerima manfaat dengan anggaran 175 juta dalam bentuk ikan lele, pakan dan budidaya. Kemudian tahun 2022 tercatat ada 85 orang penerima manfaat dengan anggaran 556 juta tersebar di 13 kecamatan.
Sementara untuk tahun 2023 tercatat 200 orang penerima manfaat dengan anggaran sebesar 2 Milyar. “Jadi program harus berkelanjutan jangan hanya diterima di kembangkan setelah itu selesai,” tandasnya. Akan tetapi hasil produksi program satu juta satu pekarangan dapat di pasarkan dan sebagian dapat di konsumsi memenuhi kebutuhan protein gizi keluarga mereka, “Dari hasil penjualan ini kemudian di kembangkan lagi,” harapnya.
Ia menambahkan dari total anggaran 2 Triliyun di gelontorkan pemerintah daerah terbagi di sejumlah OPD teknis. Dinas Perikanan dan Kelautan sendiri mendapat 16 Milyar yang di alokasikan untuk program satu juta satu pekarangan sebesar 2 Milyar. Salah satu penerima manfaat Suprapto warga Kelurahan Cendana, Kacamatan Toili, mengaku telah empat kali panen kurun waktu 2021 sejak menerima bantuan budidaya ikan air tawar (ikan lele) sampai saat ini tahun 2023.
“Awalnya kita kecil, adanya program satu juta satu pekarangan ada peningkatan dua tingkat lah dari awal,” sebutnya. Kami selaku penerima manfaat sangat berterima kasih pada Bupati Banggai dan Wakil Bupati Banggai semoga program ini selalu sukses dan terus berkelanjutan.***
(zl/*)
Kunjungi kami di Google News