Politik

Publik Soroti Orasi Politik Calon Gubernur Sulteng Ahmad Ali di Luwuk Banggai

Avatar
270
×

Publik Soroti Orasi Politik Calon Gubernur Sulteng Ahmad Ali di Luwuk Banggai

Sebarkan artikel ini
Orasi
Calon gubernur sulteng ahmad ali terlihat di dampingi calon bupati banggai sulianti murad saat menyampaikan orasi politik. (foto : ss/ist)

BANGGAI — Beredar luas sebuah rekaman video orasi politik calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad Ali yang diduga menyindir calon kandidat lain jelang Pilkada 2024.

Diketahui baru baru ini Ahmad Ali menggelar silaturahmi akbar termasuk di dataran Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai.

Dalam kesempatan orasi politik terdengar Ahmad Ali yang juga Waketum Partai Nasdem dengan lantang di atas panggung berorasi dengan semangat, hingga nada sindiran pada calon kandidat yang lain.

Walaupun secara explisit tidak di sebutkan siapa kandidat yang di maksud dalam orasi politik Ahmad Ali, namun hal itu justru memantik reaksi publik dan juga netizen.

Baca Juga :  Warga Bunta Konvoi, Sambut Kemenangan ATFM Di Pilkada Banggai 2020

Berikut penggalan isi orasi Ahmad Ali mengutip dari sebuah rekaman video yang beredar luas di sosial media yang saat itu terlihat didampingi Sulianti Murad yang juga calon kandidat yang akan maju pada Pilkada Banggai 2024.

“Banyak calon pemimpin yang pura pura kaya, seakan akan pilih pemimpin yang pura pura kaya,” ucapnya dalam orasi politik.

Ahmad Ali lalu menyambung “Banyak sekali pemimpin yang kalau maju pura pura kaya, seakan akan ketika dia maju, dia jadi pejabat dia sudah selesai dengan dirinya,” tambahnya.

Baca Juga :  Prabowo Resmikan Kantor DPD Gerindra di Banten

Padahal setelah dia terpilih, dia hanya menggunakan jabatan itu untuk mengurus keluarganya dan kolega koleganya, “Betul, mau ganti ? tanya Ahmad Ali pada warga, momentum pergantian pemimpin itu, yaitu pada tahun 2024,” terangnya.

Apa yang di sampaikan Ahmad Ali dalam orasi politiknya itu, belakangan menjadi perbincangan kalangan publik dan netizen.

Ada yang membenarkan orasi politik Ahmad Ali, namun tidak sedikit pula yang menyayangkan orasi sekelas Ahmad Ali, jauh dari harapan dan etika demokrasi tanpa sindir menyindir apalagi datangnya dari sekelas politisi ibu kota.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!