DIKTENEWS, Lobu — Jembatan berkonstruksi kayu dibangun pada tanggal 30 Novomber 1940 dengan panjang 150 meter dengan lebar kurang lebih 3 meter berada di Kecamatan Lobu, Kabupaten Banggai,Sulawesi Tengah menjadi tempat favorit warga untuk bersantai sekedar menikmati suguhan panorama alam dari atas jembatan serta ornamen jembatan yang terlihat bak terowongan.
Konon katanya jembatan peninggalan kolonial Belanda itu, dalam proses pembangunanya dikerjakan warga setempat dengan cara kerja paksa (rodi). Kabarnya terdapat tumbal manusia pada bangunan kaki jembatan agar jembatan kokoh dan kuat. Dan faktanya jembatan itu, hinggah kini masih berdiri kokoh kendatipun beberapa kali terjang banjir.
Jembatan yang menghubungkan antar kota dalam provinsi Sulawesi Tengah serta daerah lain itu, juga menyimpan segudang misteri dan keangkeran diluar akal sehat manusia.
Namun begitu jembatan yang sudah jarang dilintasi kendaraan, justru kerap dikunjungi warga ataupun pengguna jalan yang sengaja melewati jembatan tua itu. Meskipun telah ada jembatan baru berkonstruksi besi bersebelahan dengan jembatan tua, tidak bisa dipungkiri rasa penasaran warga mengalahkan hal itu.
Awak media diktenews.com yang beberapa waktu lalu sengaja melewati jembatan itu mendapati sejumlah muda mudi yang tengah berfoto selfi menggunakan kamera handphone serta kamera yang sengaja disiapkan.
Salah satunya mengaku sengaja datang ditempat ini untuk bersantai melihat pemandangan jembatan. “Torang dari Pagimana pak, basantai disini soalnya depe pemandangan bagus dan udaranya sejuk” ujar Apriadi.
Pantauan awak media jembatan yang terbilang klasik dan unik ini, menjadi daya tarik siapa saja. Berbentuk lorong terasa berada dalam rumah, jembatan dengan arsitektur unik berbahan kayu ini, seakan tak lekang dimakan usia, menjadi rasa penasaran saat berada ditempat itu, tak kuasa ingin mengabadikan setiap moment yang ada.
Informasi warga sekitar juga mengatakan di jembatan itu seringkali dilakukan ritual oleh warga dari luar dengan menyiapkan sesajen entah dengan maksud dan tujuan apa Wallahu a’lam.*
(zoel)