“Ketika kita diperhadapkan dengan kemajuan era industrialisasi 4.0, ruang-ruang publik kita akan terbuka dan dimasuki oleh teknologi informasi yang kita tidak bisa mengelak darinya. Sehingga dibutuhkan karakter budaya untuk menjaga kelestarian, kebhinekaan, dan martabat kita,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kadisdik mengapresiasi peran dari komunitas-komunitas pegiat seni dan budaya yang telah menghidupkan tradisi lokal Babasalan melalui sejumlah kegiatan seperti festival seni maupun budaya.
Kreatifitas dalam memoles suatu kegiatan di bidang seni budaya sehingga menimbulkan daya tarik masyarakat. Menurutnya, merupakan tantangan bagi pemerintah daerah.
“Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan harus mempunyai daya tarik agar makna dari kegiatan itu betul-betul tercermin dan tertanam dalam benak kita,” ujarnya