Pemda Banggai

Virtual Zoom Meeting Bersama Bupati Banggai, Presiden Jokowi Widodo : Penularan Varian Omicorn 4 Kali Lebih Cepat Dari Varian Delta

Zulkifly Mangantjo
561
×

Virtual Zoom Meeting Bersama Bupati Banggai, Presiden Jokowi Widodo : Penularan Varian Omicorn 4 Kali Lebih Cepat Dari Varian Delta

Sebarkan artikel ini
Bupati Banggai Amirudin Tamoreka mengikuti virtual zoom meeting bersama Presiden RI Jokowi Widodo. (foto/prokopim)

Luwuk.DikteNews.Com — Presiden RI Jokowi Widodo menyampaikan pandemi belum sepenuhnya berakhir. Meskipun tahun 2020 – 2021, kita bisa melewati gelombang demi gelombang termasuk gelombang terakhir varian Delta, tetapi memasuki tahun 2022, negara Indonesia menghadapi tantangan varian omicron yang penularannya, 4 kali lebih cepat dari varian Delta.

“Kalau kita melihat trend kasus omicron dunia, yakni Amerika, Inggris, Francis. Kasus barunya masih sangat tinggi sekali untuk omicron. Tetapi untuk tingkat rawatnya masih dibawah varian Delta. Saya kira belajar dari negara – negara lain, kita ingin menangani varian omicron di negara kita. Bisa dengan manajemen yang lebih baik dari saat kita menghadapi varian Delta di tahun 2020 maupun 2021,” tutur Jokowi.

Jokowi mengatakan, jika di lihat trend kasus omicron di negara Indonesia, sampai saat ini 93% kasus omicron ada di Jawa dan  Bali. “Kita patut bersyukur tingkat rawatnya masih rendah. Penggunaan ICU Alhamdulilah juga masih rendah”, jelasnya.

Baca Juga :  Japesda Prakarsai Lokakarya Tata Kelompok Perikanan Skala Kecil Berkelanjutan Berbasis Masyarakat

Jokowi menekankan agar berhati-hati menghadapi kenaikan kasus omicron. “Semua harus siap, manajemen detail harus disiapkan, jangan sampai omicronnya datang, rumah sakit belum siap, oksigen belum disiapkan, obat-obatan belum disiapkan, ISO Tank belum disiapkan, saya kira yang belum, agar segera menyiapkan diri menghadapi gelombang omicron yang akan masuk”, imbuhnya.

Perlu diketahui juga, untuk karakter pasien yang dirawat di rumah sakit untuk secara nasional, 66% bergejala ringan dan tanpa gejala, 93% tanpa pengorbit, dan 7% dengan komorbid. “Oleh sebab itu, yang ringan sama yang tanpa gejala prioritaskan yang untuk isoman dan rumah sakit hanya diperuntukan yang sedang sama yang berat dan kritis. Manajemen ini harus kita siapkan. Tidak semuanya masuk rumah sakit,” tambahnya.

Sementara itu, karakter pasien yang meninggal pada kasus omicron, yakni 69% belum vaksin lengkap. Artinya vaksin menjadi kunci bagi penanganan varian omicron untuk menekan angka kematian.

Baca Juga :  Ketua ASIAFI Sulteng Diah Puspita Lantik Pengurus ASIAFI Banggai Periode 2024-2028 di Ketuai Dede Rosidah Amirudin

“Percepatan vaksinasi, capaian vaksin sangat menentukan. Ini agar Bupati, Wali Kota dan Gubernur melihat Kota dan Kabupaten mana yang masih dibawah 70%. Saya minta Panglima TNI, Kapolri, Kabin, BKKBN dan seluruh jajarannya Pangdam, Kapolda, Kapolres, Dandim, Danrem, semuanya melihat angka-angka ini agar dipercepat vaksinasinya utamanya untuk lansia. Yang di luar Jawa-Bali juga agar di lihat terutama untuk dosis 2. Dan dosis 2 untuk lansia agar dipercepat,” ungkapnya.

Presiden juga menghimbau Gubernur,Bupati, Wali Kota untuk meningkatkan lagi protokol kesehatan. Terakhir disampaikan Presiden agar Gubernur, Bupati, Wali Kota se-Indonesia mempercepat vaksinasi serta Satgas Covid-19 kembali menekankan pentingnya protokol kesehatan utamanya masker.

Kegiatan virtual yang berlangsung di ruang rapat khusus Bupati, turut di hadiri Dandim 1308/LB, Wakapolres, Staf Ahli Bupati, Kabag Prokopim.*

(zl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!