Info Kecamatan

Warga Minta Salah Satu Pangkalan Gas LPG di Kelurahan Bunta I di Evaluasi Kembali

Zulkifly Mangantjo
499
×

Warga Minta Salah Satu Pangkalan Gas LPG di Kelurahan Bunta I di Evaluasi Kembali

Sebarkan artikel ini
Tabung
Ilustrasi (foto/net)

BANGGAI — Ada dugaan ketidakberesan dalam sistem penyaluran tabung Gas Elpiji 3 kilogram di salah satu pangkalan di wilayah Kelurahan Bunta I, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai.

Kerap dengan alasan habis, selalu menjadi pamungkas pihak pangkalan di tambah lagi dengan alasan tidak mengetahui pasti jadwal masuk tabung Gas Elpiji 3 Kilogram dari agen di Kota Luwuk.

Alasan tersebut membuat warga resah karena lebih sering dan kebanyakan tidak mendapatkan jatah gas melon dari pangkalan yang lokasinya berada di sekitar kompleks Puskesmas Bunta.

Padahal rumah warga tersebut tinggal hanya beberapa rumah saja dari lokasi pangkalan, yang dulunya berada di sekitar komplek jalan menuju arah salah satu Bank di kota Bunta dan kini telah berpindah lokasi sekitar kompleks Puskemas Bunta.

Warga mencurigai ada yang tidak beres dengan sistem penyaluran yang di terapkan pihak pangkalan. “Jangan sampai ada praktek bisnis atau praktek kolusi nepotisme dalam sistem penyaluranya,” ujar warga.

Baca Juga :  Diduga Mengidap Virus HIV/Aids, Satu Warga Bunta Meninggal Dunia

Oleh pihak pangkalan juga sering menyarankan agar tabung gas kosong di titip saja di pangkalan. Warga pun mengikuti saran tersebut, tapi apa lajur, justru tidak dapat sekali. “Cara ini sudah beken resah,” ungkapnya.

Jangan sampai ini ada permainan pihak pangkalan atau modus tertentu dengan cara meminta menitipkan tabung gas kosong. “Kalau gas tidak di titip tidak dapat, pernah di titip tapi tidak dapat sama sekali,” akunya.

Warga pun bingung dengan sistem penyaluran gas yang di lakukan pihak pangkalan. “Dengan cara di titip tabung gas kosong, bisa jadi orang lain atau orang dari jauh di utamakan dengan jumlah banyak alias praktek bisnis, ujungnya warga sekitar pangkalan tidak kebagian dengan alasan habis,” tambahnya.

Baca Juga :  Tuding Warga Miliki Ilmu Santet Polisi Amankan Pasutri Dari Amukan Massa di Luwuk Timur

Umumnya pada beberapa pangkalan, mengutamakan warga sekitar, dan juga mengetahui jadwal masuk tabung dalam seminggu. Saat masuk, barulah penyaluran di lakukan pada warga dengan membawa tabung kosong lengkap dengan data diri. “Ini lain, minta di titip tabung gas kosong, pernah di titip tapi tidak ba dapat juga,” ucapnya dengan dialek setempat.

Warga pun meminta pihak pengawasan dan pemerintah setempat mengevaluasi kembali sistem penyaluran yang di terapkan pada pangkalan tersebut, “Kalau ada indikasi cabut saja izinya supaya tidak membuat resah, karena jelas gas warna melon itu peruntukanya untuk siapa, bukan di jadikan ajang bisnis,” tutupnya.*

(zuma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!