Kades Joko Buntarno mengaku, setau dirinya bahwa Puskesmas Bunta itu mendapatkan bantuan satu unit mobil ambulance dering dari Bupati Banggai Amirudin Tamoreka. “Tujuanya jelas, untuk membantu masyarakat yang susah,” ucapnya.
Sehingga menurut saya ini sudah tidak mendasar. Setelah saya tanyakan pada pihak puskesmas, kenapa biaya rujukanya mahal sekali, mereka selalu menjual Peraturan Bupati (Perbup).
Jadi ini tentu sangat bertentangan sekali dengan program Bupati Banggai. Di satu sisi Bupati Banggai membantu masyarakat miskin lewat ambulance dering, mungkin, agar biaya tidak terlalu besar, hanya mengganti biaya BBM dan bayar sopir.
Akan tetapi kalau harus membayar sebesar Rp 1,4 juta jelas keberatan, dan kasian warga yang susah. “Emangnya warga yang susah juga, tidak bisa celaka, kan tidak seperti itu juga,” ucapnya.
Sambung Kades Joko Buntarno yang juga Ketua Forum Kades se Kecamatan Simpang Raya, menurut saya, ini sudah tidak berkesesuaian dengan program Bupati Banggai, “Jadi kalau saya liat ini ada oknum yang sengaja memanfaatkan ambulance dering ini,” terangnya.
Karena ada ambulance dering ataupun tidak ada sekalipun, sama juga biayanya besar. “Jadi ini yang menjadi keluhan kami dan perlu di sikapi tegas,” bebernya.
